Inspirasi untuk Gerakan Literasi

Resensi Buku-Gempa Literasi (2)

Judul               : Gempa Literasi, Dari Kampung untuk Nusantara

Penulis             : Gol A Gong dan Agus M Irkham

Penerbit           : Kepustakaan Populer Gramedia

Tebal               : xvi + 519 halaman

ISBN               : 978-979-91-0385-7

Terbit               : 2012

Harga              : Rp 80.000

 

Inspirasi untuk Gerakan Literasi

 

TINGKAT melek huruf memang terus meningkat di Indonesia, namun tidak membawa perubahan pada angka kemiskinan. Memang persoalan literasi atau keberaksaraan bukanlah minimnya jumlah warga negara yang melek huruf. Namun bagaimana mereka dapat melibatkan “aksara” secara aktif, untuk memperkaya wawasan, menambah pengetahuan, hingga membuat kualitas hidupnya lebih baik.

Buku berjudul ”Gempa Literasi, Dari Kampung untuk Nusantara” ini memberikan inspirasi bagi pembaca untuk melakukan gerakan literasi di masyarakat, yang tidak hanya merangsang masyarakat untuk mendapatkan kesempatan mengakses bacaan yang bermanfaat dan kaya, tetapi juga dapat memanfaatkan bacaan tersebut untuk mengembangkan dirinya.

Dalam buku ini, penulisnya mencoba memberikan gambaran sejumlah situasi yang membuat gerakan literasi terhambat. Salah satunya ialah kesadaran para birokrat seperti pemerintah kota, terhadap arti penting perpustakaan. Ketidakpahaman pemerintah kota terhadap manfaat jangka panjang sebuah perpustkaan, membuat mereka lebih senang memberikan izin pembukaan mal, ketimbang menambah koleksi judul buku di perpustakaan. Bandingkan saja, berapa jauh perbedaan tingkat pertumbuhan mal ataupun pusat belanja di Jakarta, dengan pendirian perpustakaan daerah.

Buku ini juga berupaya mendorong pembaca untuk menyadari bahwa di tengah situasi literasi yang serba memprihatinkan saat ini, masih ada komunitas yang peduli melakukan usaha untuk membenahinya. Dengan caranya sendiri mereka berusaha meluaskan gerakan literasi di daerah, salah satunya dengan mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

Tak hanya itu, buku ini juga menjelaskan bahwa sebuah perpustakaan yang ideal tidak hanya harus menambah koleksi buku setiap saat, namun juga harus memiliki dana untuk menambah fasilitas yang memudahkan masyarakat memperoleh informasi.

Masih berkait dengan literasi, buku ini juga membahas sejumlah hal yang berkaitan dengan bisnis buku di tanah air. Masalah pengelolaan toko buku, penerbitan, hingga hal-hal yang berkaitan dengan usaha pemasaran buku, adalah topik-topik yang dibahas di dalamnya.

Masalah literasi, dari usaha menyebarkan gairah membaca di masyarakat, hingga upaya menanamkan budaya menulis, dibahas dari berbagai sisi dalam buku ini. Oleh karena itu, tidak berlebihan rasanya jika buku ini diklaim sebagai usaha untuk membongkar karut marut dunia literasi.(*)

 

Peresensi : Suryono Siringo-ringo

(Mahasiswa FE Unika Santo Thomas Medan)

This entry was posted in Resensi Buku and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a comment